Pirlo Nahkodai Juventus, Gattuso: Karir Bermain Hebat Tidaklah Cukup
loading...
A
A
A
MILAN - Mantan rekan tim Andrea Pirlo yang saat ini menangani Napoli Gennaro Gattuso, memperingatkan Andrea Pirlo yang baru saja didapuk sebagai nahkoda Juventus.
Gattuso mengaku bahwa karir termasyhur saat bermain sepak bola tidak akan banyak berarti dalam pekerjaan barunya sebagai juru taktik.
Pirlo, belum memiliki banyak pengalaman sebagai pelatih, dan hanya mengambil alih sebagai bos Juve U-23 minggu lalu, kemudian diberikan kendali di Turin pada hari Sabtu setelah pemecatan Maurizio Sarri.
Mantan gelandang - yang memenangkan empat gelar Serie A, satu Coppa Italia dan dua Supercoppa Italiana selama empat tahun bersama Juve - telah menandatangani kontrak berdurasi dua tahun.
Namun, Gattuso yang bermain bersama Pirlo di Milan dan Italia, memberikan penilaian jujur tentang kesulitan pekerjaan itu untuk mantan rekan setimnya.
"Dia sedang kacau sekarang. Itulah tugasnya," kata Gattuso kepada Sky Italia menyusul kekalahan Napoli dari Barcelona di Liga Champions.
"Dia beruntung bisa menjadi bintang di Juventus, tetapi profesi ini adalah karir bermain yang hebat saja tidak cukup," lanjutnya.
"Kamu harus belajar, bekerja keras, dan kamu tidak banyak tidur," tanda dia.
Pekerjaan pertama Gattuso dalam melatih yakni di FC Sion, dengan pemain berusia 42 tahun itu pernah bekerja di Palermo, OFI Crete dan Pisa sebelum ia memimpin tim yunior Milan pada 2017.
Dia dipromosikan menjadi pelatih kepala tim utama setelah pemecatan Vincenzo Montella akhir tahun itu, meskipun dia dipecat pada akhir musim 2018-19 setelah finis di posisi kelima, menggantikan Carlo Ancelotti di Napoli, dan berhasil meraih gelar Coppa Italia musim ini.
"Menjadi pemain dan menjadi pelatih sama sekali bukan hal yang sama," tambah Gattuso.
"Ini adalah profesi yang sama sekali berbeda dan kita tidak bisa mempelajarinya hanya dari buku, kita harus masuk ke sana dan bekerja keras. Ini dunia yang berbeda," lanjut dia.
Gattuso mengaku bahwa karir termasyhur saat bermain sepak bola tidak akan banyak berarti dalam pekerjaan barunya sebagai juru taktik.
Pirlo, belum memiliki banyak pengalaman sebagai pelatih, dan hanya mengambil alih sebagai bos Juve U-23 minggu lalu, kemudian diberikan kendali di Turin pada hari Sabtu setelah pemecatan Maurizio Sarri.
Mantan gelandang - yang memenangkan empat gelar Serie A, satu Coppa Italia dan dua Supercoppa Italiana selama empat tahun bersama Juve - telah menandatangani kontrak berdurasi dua tahun.
Namun, Gattuso yang bermain bersama Pirlo di Milan dan Italia, memberikan penilaian jujur tentang kesulitan pekerjaan itu untuk mantan rekan setimnya.
"Dia sedang kacau sekarang. Itulah tugasnya," kata Gattuso kepada Sky Italia menyusul kekalahan Napoli dari Barcelona di Liga Champions.
"Dia beruntung bisa menjadi bintang di Juventus, tetapi profesi ini adalah karir bermain yang hebat saja tidak cukup," lanjutnya.
"Kamu harus belajar, bekerja keras, dan kamu tidak banyak tidur," tanda dia.
Pekerjaan pertama Gattuso dalam melatih yakni di FC Sion, dengan pemain berusia 42 tahun itu pernah bekerja di Palermo, OFI Crete dan Pisa sebelum ia memimpin tim yunior Milan pada 2017.
Dia dipromosikan menjadi pelatih kepala tim utama setelah pemecatan Vincenzo Montella akhir tahun itu, meskipun dia dipecat pada akhir musim 2018-19 setelah finis di posisi kelima, menggantikan Carlo Ancelotti di Napoli, dan berhasil meraih gelar Coppa Italia musim ini.
"Menjadi pemain dan menjadi pelatih sama sekali bukan hal yang sama," tambah Gattuso.
"Ini adalah profesi yang sama sekali berbeda dan kita tidak bisa mempelajarinya hanya dari buku, kita harus masuk ke sana dan bekerja keras. Ini dunia yang berbeda," lanjut dia.
(agn)