Mengenang Maradona Apa Adanya

Jum'at, 27 November 2020 - 11:35 WIB
loading...
A A A
Pada 29 Maret 2007, Maradona masuk kembali ke rumah sakit di Buenos Aires. Dia dirawat karena hepatitis serta efek penyalahgunaan alkohol dan dibebaskan pada 11 April, tetapi masuk kembali dua hari kemudian. Pada hari-hari berikutnya, ada rumor terus-menerus tentang kesehatannya, termasuk tiga klaim palsu tentang kematiannya dalam sebulan.

Setelah dipindahkan ke klinik psikiatri yang mengkhususkan diri pada masalah yang berhubungan dengan alkohol, dia dipulangkan pada 7 Mei. Pada 8 Mei 2007, Maradona muncul di televisi Argentina dan menyatakan bahwa dia telah berhenti minum dan tidak menggunakan narkoba dalam dua setengah tahun.

Pada Januari 2019, Maradona menjalani operasi setelah hernia menyebabkan pendarahan internal di perutnya. Selain bermasalah dengan obat-obatan, kehidupan pribadi Maradona juga tidak terbilang mulus. Dia menikah dengan tunangannya, Claudia Villafañe, pada 7 November 1984 di Buenos Aires dan memiliki dua anak perempuan, Dalma Nerea (lahir 2 April 1987) dan Gianinna Dinorah (lahir 16 Mei 1989). Namun pernikahan tersebut berakhir. (Baca juga: Sandiaga Uno Berpeluang Besar Gantikan Edhy Prabowo di Kabinet)

Maradona dan Villafani memutuskan bercerai pada 2004. Saat proses perceraian, Maradona mengaku sebagai ayah dari Diego Sinagra (lahir di Napoli pada 20 September 1986). Pengadilan Italia memutuskan demikian pada tahun 1993 setelah Maradona menolak menjalani tes DNA untuk membuktikan atau menyangkal paternitasnya. Diego Junior bertemu dengan Maradona untuk pertama kalinya pada Mei 2003.

Terlepas dari berbagai kontroversi tersebut, Maradona tetaplah Maradona. Dia tetap dipuja atas kesuksesannya sebagai pesepak bola. Para pemujanya terus mengikuti perkembangan terbaru kehidupan sang legenda, terutama saat Maradona menjalani operasi otak darurat untuk mengobati hematoma subdural, 3 November.

Mengenang Maradona Apa Adanya


Sempat keluar dari rumah sakit pada 12 November setelah operasi yang sukses dan diperkenankan pulang sebagai pasien rawat jalan pada 25 November 2020, dalam usia 60 tahun Maradona meninggal karena serangan jantung di rumahnya di Tigre, Buenos Aires, Argentina. (Baca juga: Baru Beroperasi Tiga Tahun, Peritel Ini Sudah Punya 200 Toko)

Kabar duka tersebut membuat Argentina dan dunia sepak bola berkabung. Dalam sebuah pernyataan di media sosial, Asosiasi Sepak Bola Argentina menyatakan kesedihan mendalam. Presiden Alberto Fernández mengumumkan tiga hari berkabung nasional untuk menghormati jasa-jasa Maradona.

Tidak ketinggalan klub-klub yang pernah dibela Maradona seperti Barca, Napoli, dan Boca turut menyatakan keprihatinannya. "Duka terdalam atas kematian legenda kami. Anda akan selalu ada di hati kami." Demikian pernyataan resmi Asosiasi Sepak Bola Argentina.

Rasa simpati yang mendalam atas meninggalnya Maradona mengalir deras dari insan sepak bola dunia, salah satunya dari bintang Barcelona Lionel Messi. Dia yang pernah ditangani Maradona di tim nasional Argentina (2008–2010). Melalui postingan foto bersama Maradona, Messi mengaku sangat sedih. Tapi dia merasa Maradona akan selalu ada dan tidak pernah pergi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1299 seconds (0.1#10.140)