John Ryder Cuma Mau Duel Lawan Gennady Golovkin Sebelum Gantung Sarung Tinju
loading...
A
A
A
LONDON - Petinju kelas menengah super asal Inggris, John "The Gorilla" Ryder akan berada di antrean terdepan ketika Gennady Golovkin kembali ke ring tinju.
Mantan juara WBO interim itu menderita kekalahan angka dari Saul Canelo Alvarez pada laga terakhirnya. Dalam duel penentuan juara tak terbantahkan itu, Ryder sempat mencium kanvas di ronde kelima. Namun, akhirnya dia mampu menuntaskan 12 ronde pertarungan secara penuh.
Ryder bersiap-siap untuk pindah ke rumah baru, yang dibeli dari sebagian uang pertarungan melawan Canelo. Meski demikian, dia masih belum siap untuk gantung sarung tinju dalam waktu dekat.
Bahkan, petinju 35 tahun ini makin giat berlatih, dengan harapan bisa berjumpa Gennady Golovkin pada pertarungannya berikutnya.
"Saya akan pindah rumah pada akhir bulan, jadi idealnya saya ingin tuntas Agustus. Masuk ke kamp (latihan) pada September, dan kemudian mendapatkan tanggal November atau Desember. Golovkin di Kazakhstan pada Desember akan menjadi impian," tuturnya, seperti dikutip dari laman Boxing Scene pada Senin (24/7/2023).
Ryder pun tidak bisa memprediksi apakah kemungkinan duel melawan Golovkin bisa terwujud atau tidak. Yang pasti dia sangat siap untuk bertarung melawan Golovkin.
"Saya dengar dia masih belum yakin untuk bertinju lagi. Itu semua tergantung pada dirinya. Namun ini adalah salah satu hal di mana jika dia memutuskan untuk melanjutkan kariernya, maka itu adalah saya," kata Ryder.
"Dia hanya perlu memutuskan apa yang akan dilakukannya, namun saya rasa dia ingin pulang ke Kazakhstan. Saya tidak ingin menunggu terlalu lama untuk melihat apa yang akan terjadi, namun dia telah memutuskannya. Akan lebih baik untuk mendengarnya pada pertengahan Agustus," tutur pemilik rekor 32-6 (18KO) ini.
Menurut Ryder, CEO Matchroom Frank Smith sudah berbicara dengan pelatihnya, Tony Sims, jika Golovkin akan bertarung lagi, maka lawannya itu adalah John Ryder.
"Itu terdengar positif. Dia pasti ingin mengakhiri kariernya dengan kekalahan. Saya dapat mengalahkan Golovkin di Kazakhstan, lalu kembali ke Inggris untuk menghadapi Caleb Plant atau seseorang seperti itu tahun depan," ujar Ryder.
Dengan kemungkinan satu atau dua pertarungan tersisa dalam kariernya, Ryder tentunya hanya ingin terlibat dalam pertarungan dengan bayaran besar. Apalagi dia memperoleh bayaran tertinggi dalam kariernya ketika menghadapi Canelo.
"Selalu menjadi impian untuk meninggalkan dunia tinju dengan sebuah rumah yang telah dibeli dan dibayar -maka Anda telah melakukan pekerjaan Anda. Ada ribuan petinju yang tidak demikian. Saya salah satu dari sedikit orang yang beruntung yang mengakhiri tinju dengan sesuatu di belakang saya," pungkasnya.
Mantan juara WBO interim itu menderita kekalahan angka dari Saul Canelo Alvarez pada laga terakhirnya. Dalam duel penentuan juara tak terbantahkan itu, Ryder sempat mencium kanvas di ronde kelima. Namun, akhirnya dia mampu menuntaskan 12 ronde pertarungan secara penuh.
Ryder bersiap-siap untuk pindah ke rumah baru, yang dibeli dari sebagian uang pertarungan melawan Canelo. Meski demikian, dia masih belum siap untuk gantung sarung tinju dalam waktu dekat.
Bahkan, petinju 35 tahun ini makin giat berlatih, dengan harapan bisa berjumpa Gennady Golovkin pada pertarungannya berikutnya.
"Saya akan pindah rumah pada akhir bulan, jadi idealnya saya ingin tuntas Agustus. Masuk ke kamp (latihan) pada September, dan kemudian mendapatkan tanggal November atau Desember. Golovkin di Kazakhstan pada Desember akan menjadi impian," tuturnya, seperti dikutip dari laman Boxing Scene pada Senin (24/7/2023).
Ryder pun tidak bisa memprediksi apakah kemungkinan duel melawan Golovkin bisa terwujud atau tidak. Yang pasti dia sangat siap untuk bertarung melawan Golovkin.
"Saya dengar dia masih belum yakin untuk bertinju lagi. Itu semua tergantung pada dirinya. Namun ini adalah salah satu hal di mana jika dia memutuskan untuk melanjutkan kariernya, maka itu adalah saya," kata Ryder.
"Dia hanya perlu memutuskan apa yang akan dilakukannya, namun saya rasa dia ingin pulang ke Kazakhstan. Saya tidak ingin menunggu terlalu lama untuk melihat apa yang akan terjadi, namun dia telah memutuskannya. Akan lebih baik untuk mendengarnya pada pertengahan Agustus," tutur pemilik rekor 32-6 (18KO) ini.
Menurut Ryder, CEO Matchroom Frank Smith sudah berbicara dengan pelatihnya, Tony Sims, jika Golovkin akan bertarung lagi, maka lawannya itu adalah John Ryder.
"Itu terdengar positif. Dia pasti ingin mengakhiri kariernya dengan kekalahan. Saya dapat mengalahkan Golovkin di Kazakhstan, lalu kembali ke Inggris untuk menghadapi Caleb Plant atau seseorang seperti itu tahun depan," ujar Ryder.
Dengan kemungkinan satu atau dua pertarungan tersisa dalam kariernya, Ryder tentunya hanya ingin terlibat dalam pertarungan dengan bayaran besar. Apalagi dia memperoleh bayaran tertinggi dalam kariernya ketika menghadapi Canelo.
"Selalu menjadi impian untuk meninggalkan dunia tinju dengan sebuah rumah yang telah dibeli dan dibayar -maka Anda telah melakukan pekerjaan Anda. Ada ribuan petinju yang tidak demikian. Saya salah satu dari sedikit orang yang beruntung yang mengakhiri tinju dengan sesuatu di belakang saya," pungkasnya.
(nug)